Penyakit kekurangan vitamin c. Pertanyaan TTS Kompas kamis no 331 tanggal 27 July 2017. 7 huruf Jawabannya SKORBUT Skorbut adalah penyakit karena kekurangan vitamin C dengan tanda perdarahan pada gusi, kulit, usus dsb., berasa lemah, nyeri sendi, dan kekurangan darah. Skorbut mempunyai tanda-tanda berupa gusi menjadi lunak berwarna kebiru-biruan, berasa sakit dan mudah mengeluarkan darah, kadang-kadang bau mulut sangat tidak sedap. Juga terasa ngilu dan sakit menyentak-nyentak dalam sendi-sendi dan tulang-tulang. Darah keluar dari hidung dan mulut, kadang-kadang kencing berwarna merah karena mengandung darah.
Gejalavertigo pada anak. Gejala vertigo pada anak umumnya sama seperti yang dirasakan orang dewasa, antara lain: pusing atau sakit kepala. kulit pucat. perasaan takut (karena anak-anak tidak tahu apa yang terjadi pada mereka) gangguan penglihatan. gangguan pendengaran atau telinga berdenging.VitaminC Berlebihan. Vitamin memang menjadi zat penting dalam tubuh, tetapi jumlahnya harus pas sesuai takaran. Mengonsumsi vitamin C berlebihan termasuk penyebab penyakit batu ginjal. Meski sebenarnya orang yang ingin sistem kekebalan tubuhnya meningkat, konsumsi vitamin C menjadi solusi. Perilaku tersebut memang benar karena vitamin C2. Proses penyembuhan luka yang lama Vitamin C berperan penting dalam menghasilkan kolagen kulit. Kolagen berfungsi menutup luka dalam proses penyembuhan luka. Sementara itu, defisiensi vitamin C membuat luka Anda tidak kunjung sembuh setelah berhari-hari. 3. Gusi berdarah atau sariawan Kurangnya asupan vitamin C ternyata juga bisa menyebabkan gusi mudah berdarah atau sariawan. Pasalnya, kurangnya kolagen akibat defisiensi vitamin C tidak bekerja dengan baik dalam menjaga kesehatan gusi. Oleh sebab itu, gusi yang rusak atau sariawan yang muncul mungkin disebabkan oleh kekurangan vitamin ini. 4. Rambut kering dan rontok Zat besi merupakan nutrisi penting untuk memelihara kesehatan rambut. Di lain sisi, vitamin C berguna dalam meningkatkan penyerapan zat besi. Maka dari itu, kekurangan vitamin C menyebabkan penyerapan mineral tersebut tidak efektif. 5. Kulit kering dan kasar Vitamin C berfungsi menjaga kesehatan kulit dari paparan sinar UV. Ada kemungkinan kulit kering dan kasar akibat paparan sinar matahari terjadi karena tubuh tidak memiliki vitamin C yang cukup untuk melawannya. Selain itu, defisiensi vitamin ini dapat menimbulkan kulit kemerahan setelah terpapar sinar UV. 6. Mimisan Tahukah Anda bahwa sekitar 90% darah yang keluar akibat mimisan berasal dari pembuluh kapiler di hidung? Artinya, pembuluh kapiler yang melemah sangat mungkin terjadi karena asupan vitamin C yang kurang. Akibatnya, darah pun keluar dari hidung atau biasa disebut dengan mimisan. 7. Mudah sakit Salah satu manfaat vitamin C yang dapat diperoleh tubuh yakni meningkatkan sistem imun tubuh. Bila sistem kekebalan menguat, risiko terhadap berbagai penyakit pun ikut berkurang. Jika kekurangan vitamin C, sistem imun akan melemah dan Anda pun mudah terserang penyakit. 8. Bentuk kuku menyerupai sendok Bila memiliki kuku berbentuk sendok kuku bergelombang yang disertai dengan bintik atau garis merah, Anda mungkin perlu waspada. Pasalnya, kondisi kuku seperti ini sering dikaitkan dengan defisiensi vitamin C. Bintik merah atau garis vertikal pada kuku dapat muncul akibat pembuluh darah yang melemah dan pecah. Meski begitu, bentuk kuku sendok dengan garis merah juga bisa menjadi pertanda masalah kesehatan lainnya. 9. Pembengkakan dan nyeri pada sendi Sendi Anda umumnya mengandung banyak jaringan ikat yang kaya akan kolagen. Bila tubuh tidak mendapatkan vitamin C yang cukup, tentu jumlah kolagen pada sendi pun ikut berkurang. Akibatnya, pembengkakan dan nyeri pada sendi pun tidak terhindarkan. Bahkan, masalah ini dapat membuat Anda berjalan pincang atau kesulitan berjalan. 10. Kekuatan tulang melemah Kekurangan vitamin C juga dapat ditandai dengan melemahnya kekuatan tulang. Hal ini ternyata bisa meningkatkan risiko patah tulang dan osteoporosis. Oleh sebab itu, vitamin C termasuk vitamin yang penting dalam proses pembentukan tulang. Dengan mendapatkan vitamin C yang cukup, laju pengeroposan tulang akan melambat. Kapan harus periksa ke dokter? Bila Anda mengalami salah satu atau lebih gejala yang telah disebutkan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Pasalnya, gejala kekurangan vitamin C mirip dengan masalah kesehatan lainnya. Berkonsultasi dengan dokter setidaknya membantu Anda mencari tahu bagaimana meredakan gejala-gejala yang dialami. Penyebab dan faktor risiko Apa penyebab kekurangan vitamin C? Umumnya, kekurangan vitamin C yang terjadi pada orang dewasa disebabkan oleh pola makan yang tidak memadai. Maksudnya, tubuh tidak mendapatkan asupan vitamin C dari makanan maupun suplemen. Akibatnya, Anda pun kekurangan vitamin C dan mengalami sejumlah gejala yang telah disebutkan. Selain itu, kebutuhan vitamin C per hari akan meningkat akibat mengalami berbagai penyakit, seperti demam, diare, kekurangan zat besi, dan kekurangan protein. Apa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kondisi ini? Meski termasuk masalah defisiensi vitamin yang jarang terjadi, ada berbagai kelompok yang berisiko mengalami kekurangan vitamin C, yaitu ketergantungan terhadap obat atau alkohol, menjalani diet ketat, memiliki gangguan penyerapan nutrisi malabsorpsi, seperti penyakit Crohn, lansia yang memiliki pola makan tidak seimbang, perokok, serta ibu hamil atau menyusui. Diagnosis dan pengobatan Bagaimana cara mendiagnosis kondisi ini? Bila Anda mengalami gejala kekurangan vitamin C, segera periksakan diri ke dokter. Dokter nantinya akan bertanya seputar pola makan dan gejala yang dialami. Setelah itu, Anda mungkin akan menjalani pemeriksaan tambahan, seperti tes darah untuk mengukur vitamin C dan X-ray untuk melihat kondisi tulang. Bagaimana cara mengatasi kekurangan vitamin C? Pengobatan utama defisiensi vitamin C adalah mengganti vitamin C yang kurang dalam makanan Anda. Cara ini dapat berhasil dengan mengonsumsi suplemen dan makanan yang kaya akan vitamin C. Anda mungkin juga akan berkonsultasi dengan ahli gizi. Pada jangka waktu tertentu, suplemen vitamin C dapat dihentikan sesuai anjuran dari dokter. Meski begitu, perlu diingat bahwa mendapatkan sumber vitamin C dari makanan penting dilakukan ketika konsumsi suplemen dihentikan. Dengan demikian, defisiensi vitamin C bisa diatasi dengan baik dan gejala yang dialami pun mereda. Pengobatan di rumah Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, makanan yang kaya vitamin C penting untuk mengatasi masalah ini. Selain dari suplemen, dilansir dari National Health Institute, Anda bisa memenuhi kebutuhan vitamin C harian dengan jenis makanan seperti buah sitrus, seperti jeruk, kiwi, dan jeruk bali, buah dan sayuran lainnya, seperti brokoli, melon, stroberi, dan paprika merah, dan makanan dan minuman yang diperkaya vitamin C. Jika mempunyai pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi guna memahami solusi yang tepat bagi Anda. Parapeneliti berharap, vitamin antioksidan seperti C, E, dan beta-karoten dapat mencegah penyakit jantung dengan mengurangi penumpukan plak penyumbatan arteri Vitamin B juga menjanjikan, karena folat, B6, dan B12 membantu memecah asam amino homosistein β dan kadar homosistein yang tinggi telah dikaitkan dengan penyakit jantung.
Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang sangat penting bagi tubuh manusia. Vitamin C memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh, termasuk untuk menjaga daya tahan tubuh, membantu proses penyembuhan luka, dan mengurangi risiko terkena penyakit tertentu. Namun, jika tubuh kekurangan vitamin C, maka akan timbul berbagai macam penyakit yang berbahaya untuk kesehatan. Berikut adalah beberapa penyakit akibat kekurangan vitamin C TTS 1. Skorbut Skorbut adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C dalam jangka waktu yang cukup lama. Gejala awal dari skorbut adalah rasa lelah yang terus menerus, gusi yang mudah berdarah, dan kulit yang kering dan bersisik. Jika tidak segera diobati, maka skorbut dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ dalam tubuh dan bahkan bisa menyebabkan kematian. 2. Anemia Anemia adalah suatu kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan anemia karena vitamin C diperlukan untuk membantu tubuh menyerap zat besi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah. Gejala anemia antara lain pucat, mudah lelah, dan sesak napas. 3. Infeksi Kekurangan vitamin C juga dapat menyebabkan tubuh lebih rentan terhadap infeksi. Vitamin C diperlukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan memperkuat sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi. Jika tubuh kekurangan vitamin C, maka akan lebih mudah terkena infeksi seperti flu, pilek, dan infeksi bakteri. 4. Gusi Bengkak Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan gusi bengkak dan mudah berdarah. Hal ini disebabkan karena vitamin C diperlukan untuk membantu proses penyembuhan dan regenerasi jaringan di tubuh. Jika tubuh kekurangan vitamin C, maka proses penyembuhan jaringan di gusi akan terganggu dan menyebabkan gusi bengkak dan mudah berdarah. 5. Kekurangan Nafsu Makan Vitamin C juga berperan penting dalam meningkatkan nafsu makan. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan tubuh kehilangan nafsu makan, sehingga dapat mengganggu asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. 6. Lambatnya Proses Penyembuhan Luka Vitamin C juga sangat penting untuk proses penyembuhan luka. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan proses penyembuhan luka menjadi lebih lambat, bahkan bisa menyebabkan luka sulit sembuh dan infeksi. Oleh karena itu, sangat penting untuk memenuhi kebutuhan vitamin C dalam tubuh agar proses penyembuhan luka dapat berjalan dengan baik. 7. Mudah Lelah dan Lemah Kekurangan vitamin C juga dapat menyebabkan tubuh mudah lelah dan lemah. Vitamin C diperlukan untuk membantu tubuh menghasilkan energi dari makanan yang dikonsumsi. Jika tubuh kekurangan vitamin C, maka akan mengalami kelelahan dan kelemahan. 8. Kulit Kusam dan Kering Vitamin C juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan kulit menjadi kusam dan kering. Hal ini disebabkan karena vitamin C diperlukan untuk produksi kolagen, yaitu protein yang membantu menjaga kekuatan dan elastisitas kulit. 9. Masalah Pencernaan Kekurangan vitamin C juga dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti diare, sembelit, dan sakit perut. Hal ini disebabkan karena vitamin C diperlukan untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan dan membantu proses penyerapan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi. 10. Depresi dan Kecemasan Kekurangan vitamin C juga dapat berdampak pada kesehatan mental. Vitamin C diperlukan untuk produksi neurotransmiter, yaitu zat kimia yang berperan penting dalam mengatur suasana hati dan emosi. Jika tubuh kekurangan vitamin C, maka dapat menyebabkan depresi dan kecemasan. 11. Masalah Kesehatan Mata Vitamin C juga berperan penting dalam menjaga kesehatan mata. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan masalah kesehatan mata seperti katarak dan degenerasi makula. 12. Osteoporosis Kekurangan vitamin C juga dapat menyebabkan osteoporosis, yaitu kondisi ketika tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Hal ini disebabkan karena vitamin C diperlukan untuk pembentukan kolagen, yaitu protein yang membantu menjaga kekuatan dan kepadatan tulang. Demikianlah beberapa penyakit akibat kekurangan vitamin C TTS. Untuk menjaga kesehatan tubuh, sangat penting untuk memenuhi kebutuhan vitamin C dalam tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C atau dengan mengonsumsi suplemen vitamin C yang direkomendasikan oleh dokter.
MenurutDr. Oz, ada 4 suplemen yang perlu dikonsumsi agar tetap sehat dan terhindar dari penyakit. Pertama ialah multivitamin. Kedua ialah vitamin D, karena multivitamin yang ada saat ini kebanyakan tidak menyertakan vitamin D di dalamnya. Bila multivitamin sudah menyertakan vitamin D, maka tidak diperlukan lagi ekstra vitamin D.
β Ada beberapa efek samping konsumsi vitamin C terlalu banyak yang sebaiknya diantisipasi. Vitamin C memang sangat penting diasup karena memiliki banyak manfaat WebMD, vitamin C utamanya dapat menjaga sistem kekebalan tubuh yang sehat. Baca juga Jangan Sampai Kelebihan, Ini Kebutuhan Vitamin C Harian Sesuai Usia Tapi tetap saja, konsumsi vitamin C sebaiknya dilakukan secara bijak. Penyakit batu ginjal seringkali ditemukan pada orang dewasa. Namun, apakah anak-anak bisa mengalami batu ginjal? Pada umumnya, vitamin C aman dikonsumsi dalam dosis tinggi. Namun, beberapa orang mungkin bisa mengalami efek samping jika sampai mengonsumsi vitamin ini terlalu banyak. Untuk orang Indonesia, pemerintah sudah memberikan kisi-kisi kebutuhan vitamin C sesuai rentang usia, jenis kelamin, dan faktor risiko. Berikut ini adalah jumlah kebutuhan vitamin C harian yang disarankan menurut Peraturan Menteri Kesehatan PMK RI No. 28 tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia Bayi/anak 0-5 bulan 40 mg harus bersumber dari ASI6-11 bulan 50 mg1-3 tahun 40 mg4-6 tahun 45 mg7-9 tahun 45 mg Pria 10-12 tahun 50 mg13-15 tahun 75 mg16-18 tahun 90 mg19-29 tahun 90 mg30-49 tahun 90 mg50-64 tahun 90 mg65-80 tahun 90 mg80+ tahun 90 mg Baca juga 9 Jenis Vitamin dan Mineral yang Disarankan untuk Ibu Hamil Wanita 10-12 tahun 50 mg13-15 tahun 65 mg16-18 tahun 75 mg19-29 tahun 75 mg30-49 tahun 75 mg50-64 tahun 75 mg65-80 tahun 75 mg80+ tahun 75 mg Ibu hamil Trimester 1 +10 mgTrimester 2 +10 mgTrimester 3 +10 mg Ibu menyusui 6 Bulan pertama +45 mg6 Bulan kedua +45 mg Jika melihat angka kebutuhan vitamin C harian yang disarankan pemerintah, beberapa dari Anda mungkin ragu atau bertanya-tanya tentang kebenarannya. Pasalnya, selama ini kita mungkin telah sering mendengar ketersediaan suplemen yang sanggup menawarkan dosis vitamin C jauh lebih tinggi daripada itu. Melansir Mayo Clinic, pada dasarnya, bagi kebanyakan orang dewasa, konsumsi buah jeruk, buah stroberi, lada merah cincang, atau brokoli sudah bisa menyediakan cukup vitamin C untuk hari itu. Untuk orang dewasa, jumlah harian konsumsi vitamin C yang disarankan memang hanya sekitar 65-90 mg per hari. Namun, perlu diketahui bahwa ada batas atas konsumsi vitamin C yang mungkin bisa ditoleransi tubuh. Baca juga 14 Makanan yang Mengandung Vitamin C Tinggi Secara umum batas atas konsumsi vitamin C yang dapat ditoleransi adalah mg sehari untuk orang dewasa. Sementara, untuk remaja usia 14-18 tahun kurang lebih mg vitamin C, anak usia 9-13 tahun mg vitamin C, anak usia 4-8 tahun 650 mg vitamin C, dan anak usia 1-3 tahun 400 mg vitamin C. Batasan ini bisa saja tidak berlaku jika dokter atau ahli gizi menyarankan dosis vitamin C yang berbeda. Beberapa orang mungkin harus mengonsumsi vitamin C dalam jumlah lebih tinggi untuk perawatan medis. Lantas, apa saja efek samping konsumsi vitamin C berlebihan yang dapat muncul? Berikut ini beberapa kemungkinannya 1. Menyebabkan gangguan pencernaan Melansir Health Line, efek samping yang paling umum dari asupan vitamin C yang tinggi atau berlebih adalah gangguan pencernaan. Secara umum, efek samping tersebut tidak terjadi akibat mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C, melainkan dari mengonsumsi vitamin dalam bentuk suplemen. Seseorang kemungkinan besar akan mengalami gejala pencernaan jika mengonsumsi vitamin C dengan dosis lebih dari mg sekaligus. Baca juga 9 Macam Gangguan Pencernaan dan Cara Mengobatinya Dengan demikian, batas atas konsumsi vitamin C yang dapat ditoleransi mg per hari telah ditetapkan. Gejala pencernaan yang paling umum dari asupan vitamin C yang berlebihan adalah diare dan mual. Asupan yang berlebihan juga telah dilaporkan menyebabkan naiknya asam lambung, meskipun hal ini belum sepenuhnya mengalami masalah pencernaan akibat mengonsumsi terlalu banyak vitamin C, seseorang cukup mengurangi dosis suplemen atau hindari suplemen vitamin C sama sekali. 2. Menyebabkan batu ginjal Kelebihan vitamin C dikeluarkan dari tubuh sebagai oksalat, produk limbah tubuh. Oksalat biasanya keluar dari tubuh melalui urine. Tapi, dalam beberapa keadaan, oksalat dapat mengikat mineral dan membentuk kristal yang dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal. Mengonsumsi terlalu banyak vitamin C berpotensi meningkatkan jumlah oksalat dalam urine seseorang, sehingga meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal. Baca juga Alasan Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Menyebabkan Batu Ginjal Dalam sebuah penelitian yang meminta orang dewasa mengonsumsi suplemen mg vitamin C dua kali sehari selama 6 hari, jumlah oksalat yang mereka keluarkan meningkat sebesar 20 persen. Asupan vitamin C yang tinggi bukan hanya dikaitkan dengan jumlah oksalat dalam urine yang lebih besar, tetapi juga terkait dengan perkembangan batu ginjal, terutama jika seseorang mengonsumsinya dalam jumlah lebih dari mg. Kejadian gagal ginjal juga telah dilaporkan pada orang yang mengonsumsi lebih dari mg dalam sehari. Namun, kondisi ini termasuk sangat jarang terjadi, terutama pada orang sehat. 3. Menyebabkan kelebihan zat besi Vitamin C dikenal memiliki fungsi juga untuk meningkatkan penyerapan zat besi. Zat gizi ini dapat mengikat zat besi non-heme yang ditemukan dalam makanan nabati. Zat besi non-heme tidak diserap oleh tubuh seefisien zat besi heme, jenis zat besi yang ditemukan dalam produk hewani. Baca juga 12 Makanan yang Mengandung Zat Besi Tinggi Vitamin C terikat dengan zat besi non-heme, sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh. Ini adalah fungsi penting, terutama bagi individu yang mendapatkan sebagian besar zat besi dari makanan nabati. Sebuah penelitian menemukan bahwa penyerapan zat besi bisa meningkat 67 persen pada partisipan yang mengonsumsi 100 mg vitamin C dengan makanan. Namun, individu dengan kondisi yang meningkatkan risiko penumpukan zat besi dalam tubuh, seperti hemochromatosis, perlu berhati-hati dengan suplemen vitamin C. Dalam keadaan ini, mengonsumsi vitamin C secara berlebihan dapat menyebabkan kelebihan zat besi yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada jantung, hati, pankreas, tiroid, dan sistem saraf pusat. 4. Ketidakseimbangan nutrisi Dilansir dari Medical News Today, kekhawatiran lain terkait asupan vitamin C yang berlebihan adalah dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk memproses nutrisi lain. Misalnya, vitamin C bukan hanya bisa meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh yang dapat menyebabkan kadar zat besi menjadi terlalu tinggi. Vitamin C juga dapat menurunkan kadar vitamin B12 dan mineral tembaga dalam tubuh. Baca juga 18 Makanan yang Mengandung Vitamin E Tinggi 5. Menyebabkan bone spurs atau osteofit Menurut Arthritis Foundation, sebuah penelitian menemukan bahwa kadar vitamin C yang sangat tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan bone spurs atau osteofit yang menyakitkan. Bone spurs adalah tulang yang tumbuh menonjol di sekitar persendian atau tempat pertemuan antara dua tulang. Di sisi lain, orang dengan kadar vitamin C rendah memiliki risiko lebih tinggi terkena rheumatoid arthritis atau rematik, yakni kondisi sendi inflamasi yang menyakitkan. Temuan ini menekankan perlunya asupan vitamin C yang tepat, yaitu tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit demi kesehatan. 6. Merusak efektivitas niacin-simvastatin Bukti menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen vitamin C dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk meningkatkan kolesterol baik atau high density lipoprotein HDL pada orang yang menggunakan kombinasi obat niacin-simvastatin. Baca juga 10 Cara Menurunkan Kolesterol dan Trigliserida Tinggi Secara Alami Obat ini menggabungkan vitamin niacin vitamin B3 dengan statin simvastatin Zocor, dan orang meminumnya untuk mengobati kolesterol tinggi. Dokter menganggap kolesterol HDL sebagai kolesterol baik karena mengurangi jumlah kolesterol berbahaya dalam darah. Jika mengonsumsi suplemen vitamin C dan niacin-simvastatin, seseorang perlu berbicara dengan dokter tentang cara untuk membuatnya lebih efektif. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.