Germanregional holidays 2023. These holidays are only celebrated in certain German regions. 6 January (Friday): Epiphany ( Heilige Drei Könige) - Baden-Württemberg, Bavaria, and Saxony-Anhalt. 8 March (Wednesday): International Women's Day - Berlin. 9 April (Sunday): Easter Sunday - Brandenburg. 28 May (Monday): Whit Sunday - German Cinema yang diselenggarakan Goethe-Institut Indonesien kembali ke Indonesia tahun ini untuk edisi kedelapan, kali ini sepenuhnya berlangsung secara daring. Festival film tahunan Jerman ini akan menayangkan delapan film Jerman sebagai Video-On-Demand dari 17 hingga 26 Desember 2021. Dimulai pada 2012, German Cinema biasanya berlangsung di bioskop komersial di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan Makassar. Namun pada 2021, German Cinema akan diadakan secara eksklusif di platform Goethe-On-Demand dengan harapan dapat menjangkau lebih banyak penonton di Tanah Air. Semua film memiliki takarir subtitle bahasa Inggris atau Indonesia dan tersedia untuk ditonton secara gratis melalui tautan Tema tahun ini bermain-main dengan asal-usul kata "daring" dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Popularitas istilah "daring" di Indonesia melesat dan dipercepat oleh pandemi. Dalam bahasa Indonesia "daring" adalah penggabungan dari dua kata, "dalam" dan "jaringan", yang berarti "online". Sementara itu, "daring" dalam bahasaInggris berarti sesuatu yang berani dalam tindakan atau pemikiran. Delapan film yang ditayangkan dalam German Cinema 2021 terdiri dari tiga film dokumenter dan lima film cerita. Film dokumenter tersebut adalah Paris kein Tag ohne dich 2020 yang disutradarai oleh Ulrike Schaz, Unter Schnee 2011 karya sutradara Ulrike Ottinger, dan Becoming Black 2019 karya Ines Johnson-Spain. “Kami bangga dapat menghadirkan ketiga sutradara perempuan Jerman ini, masingmasing dengan prestasi yang sama mencengangkan dalam cabang senilainnya, termasuk fotografi dan seni pertunjukan. Ketiga film dokumenter ini membahas beberapa topik paling mendesak masa kini sejarah pribadi yang tertanam menjadi bagian masyarakat, perubahan iklim, dan sejarah sebagai proses yang tidak hanya melibatkan politisi yang berkantor di istana, namun juga kita sebagai individu dengan perasaan dan aspirasi kita sendiri,” kata Dr. Ingo Schöningh, Kepala Bagian Program Budaya Goethe-Institut Indonesien. "German Cinema 2021 hadir untuk meyakinkan penonton tentang keragaman isinya melalui seleksi lima film cerita," tambahnya. Untuk penonton muda di Indonesia, German Cinema memutar film Amelie rennt2017 dan Der Junge muss an die frische Luft 2018 dengan takarir bahasa Indonesia. Keduanya adalah cerita yang mengharukan tentang makna keluarga dan pentingnya membangun kepercayaan dengan anggota masyarakat lainnya sejak usia dini, di mana dan dalam kondisi apa pun kita hidup. Grüße aus Fukushima 2016 karya Doris Dörrie adalah film yang pengambilan gambarnya sepenuhnya dilakukan di Jepang dalam warna hitam dan putih yang menakjubkan. Film ini menggambarkan pertemuan dua wanita, Mary dari Jerman dan Satomi, Geisha terakhir Fukushima. Tampaknya tidak ada apa pun di dunia ini yang dapat menyatukan mereka. Tetapi keduanya menderita—masing-masing dengan caranya sendiri—karena hal-hal di masa lalu yang belum terselesaikan. Sementara itu, Atlas 2019 menggabungkan isu gentrifikasi dan inisiatif warga sipil dengan hubungan ayah-anak. Film ini adalah satu pengingat tentang salah satu hak kita yang sangat berharga yaitu hak untuk membangun dan memelihara rumah kita di kota. Terakhir, Die Goldfische 2019 membawa penonton mengikuti perjalanan menegangkan dari Jerman ke Swiss bersama geng Goldfische! Hati-hati, mereka memiliki sesuatu di dalam van, yang dengan lihai mereka sembunyikan dan samarkan sebagai bagian dari disabilitas tubuh mereka. Satu petualangan istimewa yang layak dicoba, film yang sangat menyenangkan untuk menyambut liburan! Berikut ini kedelapan film dalam German Cinema 2021 17-21 Desember 2021 • Paris kein Tag ohne dich 2020 karya Ulrike Schaz • Amelie rennt 2017 karya Tobias Wiemann dengan takarir bahasa Indonesia • Atlas 2019 karya David Nawrath • Unter Schnee 2011 karya Ulrike Ottinger 22-26 Desember 2021 • Die Goldfische 2019 karya Alireza Golafshan • Becoming Black 2019 karya Ines Johnson-Spain • Der Junge muss an die frische Luft 2018 karya Caroline Link dengan takarir bahasa Indonesia • Grüße aus Fukushima 2016 karya Doris Dörrie
Film'Toni Erdmann ' diputar dalam rangkaian acara 'Road to Europe on Screen 2019' yang telah digelar sejak 10-29 Maret lalu. Film Jerman-Austria itu pertama kali rilis di Cannes Film Festival pada tahun 2016.
Kamis, 28 April 2016 2107 WIB Europe on Screen 2016. Iklan Jakarta -Festival film Eropa dalam gelaran Europe on Screen EOS akan kembali menyapa penggemarnya mulai besok, Jumat 29 April 2016 di enam kota di Indonesia. Helatan ini mulai 29 April -8 Mei 2016 akan menyajikan 78 film karya sutradara dan produser Eropa termasuk ko-produksi dengan negara di luar Eropa. Goethe Institut menampilkan tujuh film produksi Jerman yang akan diputar di program film yang akan disajikan merupakan film documenter, fiksi, animasi. Beberapa film tersebut juga merupakan film yang memenangkan penghargaan di festival film internasional. Seperti Cesar’s Grill yang disutradarai Dario Aguirre tentang anak vegetarian yang kembali ke tanah airnya di Ekuador menyelamatkan restoran ayanya. Film ini merupakan nomine film documenter terbaik di Santa Barbara juga Holly Cow yang bercerita tentang masalah yang ditimbulkan sapi Eropa di desar terpencil di Azerbaijan. Penonton juga bisa mengenal lebih dekat sosok Presiden Uruguay, Presiden termiskin di dunia yang memberikan 70 persen gajinya,Pepe Mujica dalam kisah menyentuh tentang seorang pengungsi remaja asal Afganistan yang ingin menjadi penyanyi rap di Iran dalam film berjudul Sonita. Sebuah film yang menjadi pemenang dalam Festival Dokumenter Dunia Sundance 2016. Atau film The Cut yang disutradarai sutradara Jerman keturunan Turki, Fatih Akin tentang perjalanan penyintas genosida berdarah di Armenia yang mencari kedua putrinya. Film ini diganjar sebagai pemenang Vittorio Veneto Film Festival Award-Special Mention pada Festival Film Venesia film Hind und Weg tentang seseorang yang sakit parah dan menceritakan penyakitnya kepada teman-temannya saat tur sepeda. Film ini mendapatkan meraih penghargaan melalui aktor terbaik dalam Jupiter Award 2015 dan nomine aktris terbaik dalam Penghargaan Asosiasi Kritik Film Jerman Film bertema teknologi komputer dan internet Who am Imenceritakan mengenai kelompok peretas bawah tanah CLAY. “ Sebagian besar film-film Jerman dapat Anda saksikan di GoetheHaus, Menteng, Jakarta Pusat,” demikian siaran pers dari Goethe Jakarta, selain di Goethe Haus, 78 film dari Eropa ini bisa anda tonton di Erasmus Huis, IFI Thamrin, Istituto Italiano di Cultura Menteng, Bintaro Jaya Exchange, Art Cinema IKJ. Program ini juga diputar di Bandung, Yogyakarta, Denpasar, Surabaya dan Medan. Seluruh pemutaran film gratis dan informasinya dapat dilihat di DIAN YULIASTUTI Artikel Terkait Festival Film Europe on Screen Hadirkan 73 Film di Indonesia di 7 Kota 3 hari lalu Animasi Si Warik Karya Mahasiswa Udinus Mendunia, Diputar di SWIFF 2023 9 hari lalu Inovasi Festival Film Wartawan Indonesia 2023, Wina Armada Seluruh Pemenang Dapat Uang 29 Maret 2023 Film Il Legionario Karya Sutradara Hleb Papou Menutup Festival Film Italia 2023 6 Februari 2023 3 Wajah Christine Hakim dalam 3 Film Produksi Luar Negeri, Terakhir The Last of Us 27 Januari 2023 Festival Film Internasional Berlin Tambah Aturan Baru, Delegasi Rusia dan Iran Dilarang Hadir 19 Januari 2023 Rekomendasi Artikel Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini. Video Pilihan Festival Film Europe on Screen Hadirkan 73 Film di Indonesia di 7 Kota 3 hari lalu Festival Film Europe on Screen Hadirkan 73 Film di Indonesia di 7 Kota Dua sutradara asal Eropa akan hadir selama Festival Film Europe on Screen dan mengadakan lokakarya untuk pembuat film lokal. Animasi Si Warik Karya Mahasiswa Udinus Mendunia, Diputar di SWIFF 2023 9 hari lalu Animasi Si Warik Karya Mahasiswa Udinus Mendunia, Diputar di SWIFF 2023 Film animasi Si Warik the Movie Ladang Terakhir 2022 karya mahasiswa program studi D4 Animasi Udinus lolos kurasi SWIFF 2023. Inovasi Festival Film Wartawan Indonesia 2023, Wina Armada Seluruh Pemenang Dapat Uang 29 Maret 2023 Inovasi Festival Film Wartawan Indonesia 2023, Wina Armada Seluruh Pemenang Dapat Uang Kini, Festival Film Wartawan Indonesia 2023 hadir dengan beragam inovasi. Salah satunya seluruh pemenang tak hanya bawa piala tapi juga uang. Film Il Legionario Karya Sutradara Hleb Papou Menutup Festival Film Italia 2023 6 Februari 2023 Film Il Legionario Karya Sutradara Hleb Papou Menutup Festival Film Italia 2023 Film ini menceritakan tentang kehidupan Daniel, seorang pria yang terlahir dari pasangan imigran Afrika dan bekerja sebagai seorang petugas kepolisian anti huru-hara Italia 3 Wajah Christine Hakim dalam 3 Film Produksi Luar Negeri, Terakhir The Last of Us 27 Januari 2023 3 Wajah Christine Hakim dalam 3 Film Produksi Luar Negeri, Terakhir The Last of Us Christine Hakim disorot berkat perannya di film serial The Last of Us. Sebelumnya ia sempat bermain bersama Julia Roberts di Eat, Pray, Love. Festival Film Internasional Berlin Tambah Aturan Baru, Delegasi Rusia dan Iran Dilarang Hadir 19 Januari 2023 Festival Film Internasional Berlin Tambah Aturan Baru, Delegasi Rusia dan Iran Dilarang Hadir Festival Film Internasional Berlin melarang delegasi film, perusahaan, dan media yang memiliki hubungan langsung dengan pemerintah Rusia dan Iran. Mengenal Kim Tae Ri, Aktris Korea yang Baru-Baru Ini Disebut Berperilaku Terburuk 27 Desember 2022 Mengenal Kim Tae Ri, Aktris Korea yang Baru-Baru Ini Disebut Berperilaku Terburuk Kim Tae Ri aktris Korea Selatan memulai debutnya dalam film The Handmaiden Luna Maya Bergaya Glamor dengan Gaun Bulu di Red Sea International Film Festival Arab Saudi 4 Desember 2022 Luna Maya Bergaya Glamor dengan Gaun Bulu di Red Sea International Film Festival Arab Saudi Selain Luna Maya, acara ini dihadiri sejumlah selebritas dunia seperti Priyanka Chopra, Jessica Alba, Sharon Stone, dan Elle Macpherson. Festival FIlm JAFF 17 "Blossom" Menjadi Titik Temu Para Pembuat, Pemain, Dan Penonton Film Indonesia Hingga Asia 1 Desember 2022 Festival FIlm JAFF 17 "Blossom" Menjadi Titik Temu Para Pembuat, Pemain, Dan Penonton Film Indonesia Hingga Asia JAFF selalu menjadi titik temu para pembuat dan pemain film dengan para penontonnya. Selain itu, beragam Special Program JAFF17 juga menjadi ajang belajar dan diskusi yang diikuti oleh mereka yang tertarik dengan berbagai profesi di industri film 137 Film akan Tayang di JAFF 2022, Dibuka dengan Piknik Pesona 17 November 2022 137 Film akan Tayang di JAFF 2022, Dibuka dengan Piknik Pesona JAFF 2022 akan menghadirkan 137 film dari 19 negara Asia Pasifik yang akan ditayangkan dalam program kompetisi dan non-kompetisi. Padatahun 2016, film yang satu ini dilantik ke dalam National Film Registry oleh Perpustakaan Kongres Amerika Serikat karena memiliki nilai-nilai di bidang budaya dan Negara Jerman memiliki cerita legenda bajak laut yang bernama Klaus Stortebreker. Film yang satu ini dirilis dan ditayangkan pada ajang festival film Cannes tahun 1986. The Diary Of Ann Frank This film festival marks its 15th year of celebrating German culture. Avid film festival enthusiasts should be lured by its diverse program of 36 films and gala events including the opening and closing nights. German language cinema has had an extremely successful year with a combined total of 250 German productions and co-productions. It’s also been an inspiring year for women in front and behind of the cameras, and surprisingly comedies have also fared well at the box office. “Germans are not well known for comedies as their sense of humour can be rough, offensive and difficult to translate,” explained festival director Sonja Griegoschewski. “Toni Erdmann is a funny film based on a funny book and was extremely successful at Cannes. This film is also a German Oscar hopeful”. Moviegoers who enjoy retro classics should be captivated by Ali Fear Eats The Soul, a romance drama produced in 1974 which surrounds the relationship between a young Moroccan migrant worker and a 60 year-old German widow. “This story of life as an immigrant is still relevant today and is very touching and personal.” Festival guests participating in Q&A’s are always major drawcards to film festivals and this year Jella Haase, one of Germany’s most promising young actors who stars in three films at the festival 4 Kings, Heidi, and Looping will be attending. German born Clemens Schick will also be in attendance, he starred in last years thriller Point Break and appears in 4 Kings and sci-fi film Hidden Reserves. “By watching some of our films Australian audiences should not only learn that Germans make good films, but they will also get an idea of what’s happening in Germany. International film festivals are all connected. They all showcase human stories with very universal themes, but ours are from a German perspective”. MMo HOT PICKS A HEAVY HEART – A heart wrenching drama about a dying man who tries to reconnect with his daughter. 24 WEEKS – Upon learning their unborn child has a 98% chance of having Down Syndrome, a couple must make an agonising decision. Hard-hitting and heartfelt. THE DIARY OF ANNE FRANK – The true story of a girl who documented her experiences whilst in hiding from the Nazis with her family. This is the first German version produced for the big screen. Nov 15–29. Palace Norton Street & Chauvel Cinema. $20-$80 5 film pass. Tickets & info

SynchronizeFest rencananya dihelat pada 7 sampai 9 Oktober 2022 di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta. Mengusung tema "Lokal Lebih Vokal", Synchronize Fest 2022 akan menjadi oase bagi pencinta musik Tanah Air akan perayaan festival musik setelah dua tahun absen akibat pandemi Covid-19. Baca juga: Synchronize Fest Tahun Ini Bakal Mengudara di

Dimulai dari kegemaran menonton film-film pada festival film dan pemutaran alternatif, InfoScreening merupakan usaha memberikan informasi seputar pemutaran alternatif dan juga pemutaran film pada festival-festival film yang ada di Indonesia. Usaha ini dimulai dari akun twitter kami yang telah dibuat dari tahun 2012, InfoScreening, berlanjut dengan website Diharapkan usaha ini dapat berguna bagi semua aspek semesta perfilman di tanah air.
Asof 2016 we registered the global trademark for Nice International Film Festival. 2022 Nominations. 2022 Schedule. Past Winners. Workshop with Megan Speake. FRIDAY MAY 20TH - 10.30AM - SCREENING ROOM. Film Industry 2022 - Selling, distributing and marketing your film.

Film-film Jerman sejauh mata memandang – Pertengahan Oktober tiba dan German Cinema kembali hadir. Tahun ini German Cinema akan diselenggarakan untuk kali kelima dan dalam kesempatan ini kami akan menayangkan film-film Jerman terpilih di bioskop-bioskop yang ada kota-kota besar Indonesia, dari Jakarta sampai Bali. Lebih dari 15 film prestisius yang diproduksi pada 2016 dan 2015 berhasil masuk dalam program tahun ini dan menjadi perwakilan perfilman Jerman saat ini. Festival tahun ini menampilkan para sutradara yang namanya telah melanglang buana ke berbagai acara internasional seperti Doris Dörrie dengan produksi teranyarnya Grüße aus Fukushima, yang menggunakan estetika warna hitam dan putih untuk menceritakan jiwa-jiwa dari masa lalu yang masih menghantui masa kini. Namun, kami juga menampilkan produksi-produksi baru yang lebih berani bereksperimen seperti Victoria, film yang secara mengejutkan mendapat sambutan hangat dan menerima respon positif dari para kritikus di Jerman dan menjadi kesuksesan bersejarah bagi sutradaranya, Sebastian Schipper. Dengan mengandalkan hanya satu kali pengambilan gambar, Victoria akan membawa para penontonnya ikut serta dalam suatu perjalanan sarat kejutan dan kegilaan menembus Berlin pada satu malam. Kami berharap German Cinema dapat menampilkan sisi-sisi terbaik perfilman Jerman yang aktual. Melalui film-film pilihan ini, kita akan menemui tokoh-tokoh perempuan yang tangguh, rapuh, cerdas, lucu, yang mencoba mengatasi segala macam bencana dan kekacauan sehari-hari, besar dan kecil, bahkan ketika kenyataan menunjukkan bahwa kehidupan mereka hancur berantakan. Kita akan menjumpai tokoh laki-laki yang meragukan sistem-sistem yang telah ajeg namun terus berjuang dan memperjuangkan kesempatan mereka untuk bertahan dengan penuh keberanian. Dan tidak kalah penting, film-film tahun ini juga akan menunjukkan pentingnya masa muda dan mengundang kita untuk melihat lebih dekat tantangan menjadi remaja di masa yang sarat benturan nilai seperti sekarang. German Cinema 2016 akan mengunjungi Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Denpasar dan Makassar menyuguhkan film-film yang patut untuk disaksikan di bioskop, cerita-cerita mengesankan - yang tak jarang merujuk pada kisah nyata di masa lampau – beragam emosi, inspirasi dan kenikmatan estetis sinematik. Program dan jadwal selengkapnya akan dapat Anda lihat mulai pertengahan September di situs kami ini dan di Sampai jumpa di German Cinema 2016, segera! JAKARTA Pembukaan 14 Oktober 2016 Penutupan 23 Oktober 2016 Epicentrum XXI Epicentrum Walk Ground Floor Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan 15 – 18 Oktober 2016 GoetheHaus Jalan Sam Ratulangi No. 9-15, Jakarta PusatYOGYAKARTA 14 – 16 Oktober 2016 Empire XXI Jalan Urip Sumoharjo, YogyakartaMAKASSAR 14 – 16 Oktober 2016 Panakukkang XXI Panakukkang Mall Lantai 3 Jalan Boulevard MakassarBANDUNG 15 - 17 Oktober 2016 Ciwalk XXI Ciwalk Lantai 2 Jalan Cihampelas 160, Bandung DENPASAR 20 – 22 Oktober 2016 Galeria XXI Jalan Bypass Ngurah Rai Denpasar, Bali SURABAYA 21 – 23 Oktober 2016 Sutos XXI Surabaya Town Square Lantai 2 Jalan Adityawarman, SurabayaKembali

KotaKota Pelajar di Jerman. Afriani Susanti , Okezone · Selasa 12 Januari 2016 07:04 WIB. Berbagai kota pelajar di Jerman ini sangat indah untuk dikujungi. (Foto: Dok. Okezone) JAKARTA - Ada banyak pelajar internasional yang sudah atau mungkin masih mengeyam pendidikan di Jerman. Karena itu, tidak salah bila di Jerman pun terdapat sejumlah GERMAN CINEMA FILM FESTIVAL 2016 – YOGYAKARTA Goethe-Institut Indonesia mengajak anda untuk lebih dekat dengan Jerman melalui rangkaian film Jerman yang disajikan dalam gelaran German Cinema Film Festival. Untuk kelima kalinya perhelatan German Cinema Film Festival akan menayangkan film-film Jerman berkualitas di beberapa kota di Indonesia. Di tahun 2016 ini German Cinema akan hadir di 6 kota di Indonesia yaitu Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Denpasar, Surabaya dan Makassar. Di Yogyakarta, German Cinema Film Festival akan bertempat di Bioskop Empire XXI yang berada di Sumoharjo. Pada tanggal 14-16 Oktober 2016 masyarakat Yogyakarta akan disuguhkan 9 film Jerman yang mempunyai cerita bervariasi. Mulai dari kisah masa lalu, film drama, filosofis, hingga film yang menampilkan gaya hidup anak muda di Jerman. Penonton akan dibawa kedalam situasi-situasi yang mengejutkan, dramatis, lucu dan inspiratif melalui 9 rangkaian film unggulan tersebut. Acara German Cinema Film Festival di Yogyakarta dapat ditonton secara gratis hanya dengan datang di konter khusus GCFF dan menunjukkan bukti bahwa anda telah mengikuti Facebook Fan Page Goethe-Institut Program Jogja. Tiket counter khusus German Cinema Film Festival akan dibuka di venue 1 jam sebelum setiap film dimulai. Jadwal German Cinema Film Festival untuk Yogyakarta adalah sebagai berikut Jumat, 14 Oktober 2016  – Coconut Hero  – Grüße aus Fukushima  – Victoria Sabtu, 15 Oktober 2016  – 24 Wochen  – Hedi Schneider Steckt Fest  – Der Staat Gegen Fritz Bauer  – Herbert Minggu, 16 Oktober 2016  – Lenalove  – Agonie Full sinopsis silahkan kunjungi Catatan Khusus untuk film 24 Wochen dan Agonie hanya dapat disaksikan oleh jangkauan usia 21 tahun keatas. Kami sarankan untuk menonton sesuai dengan jangkauan usia. Terima Kasih atas pengertiannya, kami tunggu kehadiran anda pada German Cinema Film Festival di Empire XXI Yogyakarta. WIR FREUEN UNS AUF SIE ! Kontak German Cinema Film Festival Yogyakarta Fan Page Goethe-Institut Program Jogja kcUnTw. 204 315 396 413 98 369 163 144 115

festival film jerman 2016